Saat ini, semua jenis industri masih berjuang untuk beradaptasi dengan pandemi virus corona (COVID-19) yang sedang berlangsung. Di banyak tempat, pabrik-pabrik masih diperintahkan untuk menutup fasilitas mereka, dan di tempat lain masih banyak tempat umum yang melaksanakan protokol pembatasan ketat jarak antar pengunjung.
Di Indonesia, hal ini telah mengakibatkan penurunan tingkat aktivitas yang sangat besar. Menariknya, industri yang dianggap akan berkembang pesat dalam kondisi pandemic seperti sekarang ini justru mengalami perpecahan. Ya, industri yang dimaksudkan di sini adalah industri alat kesehatan.
Di satu kubu, terdapat produsen dan supplier alat kesehatan yang sedang berkembang pesat dalam memasok kebutuhan laboratorium dan APD. Sementara di sisi lain terdapat pengembang dan penyedia peralatan rumah sakit non-darurat yang saat ini sedang berhadapan dengan akhir dari kontrak kerjasamanya. Berikut adalah pembahasan yang lebih mendalam tentang apa yang terjadi, dan apa yang mungkin terjadi pada industry alat kesehatan.
Saat ini, masyarakat umum sekalipun dapat melihat bahwa rumah sakit dan laboratorium sedang memfokuskan pengeluaran untuk mengatasi peningkatan jumlah pasien yang mereka layani. Namun ke manakah pengeluaran tersebut difokuskan?
Mengingat kondisi pandemic seperti sekarang ini, maka dapat ditebak dengan mudah bahwa sebagian besar peningkatan pengeluaran ditujukan untuk pembelian disinfektan dan pembersih. Peningkatan permintaan akan disinfektan dan pembersih seperti sanitizer dan sabun membuat beberapa produsen memfokuskan produksi untuk meningkatkan pasokan barang-barang tersebut.
Selain peningkatan permintaan disinfektan dan alat kebersihan, terjadi juga peningkatan dalam pembelian peralatan laboratorium yang diakibatkan oleh peningkatan permintaan test laboratorium yang terhadap virus corona, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah atau pun oleh swasta.
Bahkan tidak jarang, instansi non medis yang secara inisiatif membeli perlengkapan swab test untuk melakukan pengujian test corona secara mandiri. Tidak hanya itu, operasi penemuan obat yang dilakukan oleh banyak laboratorium juga meningkatkan permintaan alat laboratorium pada para supplier alat kesehatan.
Singkatnya, permintaan alat kesehatan dan laboratorium yang behubungan dengan pandemi meningkat hingga berkali-kali lipat ini mendorong pertumbuhan industri alat kesehatan yang memproduksi alat kesehatan pencegah covid-19 selama sisa tahun ini, dan bahkan mungkin untuk waktu yang sangat lama.
Pada saat yang sama, industri alat kesehatan yang telah berkembang secara stabil sebelum pandemi virus corona sekarang justru kehilangan tenaga. Sektor teknologi alat kesehatan yang terdiri dari produsen perangkat yang terkomputerisasi serta pemasok peralatan medis non-darurat sedang mengalami kemunduran. Banyak produsen dan supplier alat kesehatan non darurat dan berbasi komputerisasi yang mengaku kehilangan omzet hingga sekitar 60%.